Archive for the FPU 1A Pengganti Category

FPU II Kontingen Garuda Bhayangkara Mengakhiri Misi pada UNAMID

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Perwira Polri Reguler XXXVI, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor, Secapa Polri, VVIP with tags on 17 October 2010 by Roganda

Dengan pesawat “charter” PBB Boeing 767-200 SILVERJET nomor penerbangan 7654 yang merupakan grup JATE Jordan Aviation, FPU II Indonesia telah meninggalkan daerah misi di Darfur Utara pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 pukul 12.00 Waktu Sudan atau pukul 16.00 WIB. Kontingen terbaik UNAMID periode 2009-2010 FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia  yang dipimpin oleh AKBP  Drs. Nazludin Zulkifli, telah selesai menjalankan tugas sebagai penjaga perdamaian seperti mandat dalam “Darfur Peace Agreement” selama dua periode atau 12 bulan terhitung mulai tanggal 17 Oktober 2009 dan tiba di tanah air pada tanggal 17 Oktober 2010 pukul 08.00 Wib dengan kekuatan 130 personil dari 140 personil, sedangkan sisanya melaksanakan tugas “rear party” untuk mendampingi FPU III yang baru tiba di daerah misi. Ini merupakan kebanggaan bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia dan pantas dan layak diberi apresiasi sebagai duta bangsa dan oleh karena kemampuan mempertahankan predikat Kontingen Terbaik UNAMID yang telah disandang oleh FPU Indonesia sebelumnya pada periode 2008-2009.

Prosesi kepulangan FPU II diawali dengan do’a setelah apel keberangkatan dari Garuda Camp. Rear party untuk sementara waktu berjaga di camp ketika pasukan FPU II mulai berangkat meningggalkan camp menuju bandara El Fasher dan diangkut dengan bis-bis yang disediakan oleh UNAMID serta truk-truk KRAZ FPU Indonesia yang menagangkut barang-barang bawaan. Tiba di bandara, FPU III sudah turun pesawat dari Jakarta dan seluruh anggota FPU II dan FPU III berjabatan tangan tanda selamat datang dan selamat bertugas sekaligus ucapan selamat tinggal.

Peran vital FPU II Indonesia pada UNAMID dalam mengemban mandat PBB telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional dan diatara bangsa-bangsa kontributor UNAMID lainnya dan akan menjadi langkah awal bagi Indonesia sebagai ”Global Player” sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia setelah PBB begitu terkesan dengan “high performance” pasukan perdamaian dari Indonesia di Darfur Utara, Sudan.

Kita Berbeda Cara Pada Siklus Ini

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Perwira Polri Reguler XXXVI, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor with tags , , on 29 May 2010 by Roganda

Tugas rutin, tugas dadakan, iklim yang ekstrim, konflik dan kondisi keamanan yang tidak menentu, permasalahan dalam keluarga, tuntutan pencapaian atau mempertahankan nama baik, keterbatasan ruang gerak, dsb akan menjadi tekanan tersendiri bagi setiap FPUer. Hal itu menjadi tekanan dalam tugas biasanya disebabkan ketidaksiapan mental dalam menghadapi tugas. Tekanan dan kelapangan jiwa adalah tidak lepas dari manajemen diri dan kehendak ilahi. Kita perlu ingat, tidak ada beban yang terlalu berat dari yang Maha Kuasa  yang tidak mampu kita pikul.

Motivasi setiap orang dalam misi ini bisa beraneka ragam. Ada yang ingin membangun karir, ada yang ingin mencari pengalaman, ada yang ingin mengumpulkan uang, ada yang ingin melihat “dunia luar”, dsb. Dan setiap FPUer memiliki kombinasi dari empat macam temperamen.

Empat jenis temperamen Masing-masing dari empat jenis temperamen/keadaan hati (humour) berhubungan dengan tipe kepribadian yang berbeda :
Optimis (Sanguine) Kepribadian temperamen Sanguine cukup ekstrovert (terbuka). Orang-orang dari temperamen optimis cenderung untuk menikmati pertemuan sosial dan membuat teman baru. Mereka cenderung kreatif dan sering menghayal. Namun, beberapa waktu sendirian sangat penting bagi temperamen ini. Sanguine juga bisa berarti sangat sensitif, penuh kasih dan bijaksana. Kepribadian Sanguine umumnya berjuang melewati tugasnya dengan berbagai jalan, secara kronis terlambat, dan cenderung pelupa dan kadang-kadang sedikit sarkastis. Sering kali, ketika mengejar hobi baru, “bunga-cepat” hilang ketika tidak lagi menjadi menarik atau menyenangkan.

Koleris (Choleric) Seseorang yang mudah tersinggung. Mereka memiliki banyak ambisi, energi, dan semangat, dan mencoba untuk menanamkan kepada orang lain. Mereka bisa mendominasi temperamen orang lain, khususnya jenis “Apatis”. Banyak tokoh militer dan tokoh politik besar kharismatik itu “Cholerics”.

Melankolis (Melancholic) Seseorang yang berpikir penuh pertimbangan, memiliki sifat melankolis. Sering kali sangat baik dan perhatian, “Melancholics” dapat sangat kreatif – seperti dalam puisi dan seni – dan dapat menjadi sibuk dengan tragedi dan kekejaman di dunia. Melankolik juga sering perfeksionis. Mereka sering mandiri dan independen.

Dingin/Acuh tak acuh (Phlegmatic) Phlegmatics cenderung memuaskan diri/menyenangkan diri dan baik. Mereka dapat sangat menerima dan penuh kasih sayang. Mereka mungkin sangat mau menerima dan pemalu, dan sering lebih memilih stabilitas dengan ketidakpastian dan perubahan. Mereka sangat konsisten, santai, rasional, ingin tahu, dan perhatian, membuat mereka administrator yang baik dan diplomat. Berbeda dengan kepribadian Sanguine, mereka mungkin lebih diandalkan.

Ilustrasi gambar waktu di Alexandria, Mesir 2010

Seseorang terkadang dapat mengalami berbagai ketidakpastian, kecemasan dan tekanan yang memacunya untuk melakukan sesuatu sehingga ia berhasil dalam mencapai sejumlah keinginan dan cita-citanya. Kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian dan memotivasi diri dapat membantu meningkatkan pencapaian tertentu dan pengembangan diri. Gejala ini disebut eustress yang berarti stres baik yang berdampak positif (awalan eus dalam bahasa Yunani berarti baik) di mana kita mampu mengatasi tuntutan, tantangan dan kondisi tekanan yang kita hadapi.

Namun bila tuntutan-tuntutan tersebut sampai kepada titik di mana seseorang merasakan kegagalan atau kehilangan kemampuan untuk mengatasinya, maka situasi tersebut kemudian dikenal sebagai dystress yang berarti stres buruk yang berdampak negatif (awalan dy berarti buruk). Dalam kondisi demikian seseorang cenderung merasa kewalahan dan kehidupan terasa di luar kendali karena kecemasan berlebihan, rasa takut, kepanikan, kebingungan dan kecenderungan putus asa menghantui dirinya yang justru berakibat kebuntuan dan kontra produktif.

Stres menurut Vincent Cornelli, seorang psikolog ternama merupakan suatu gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan dan dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu dalam lingkungan tersebut. Dan secara spesifik stres merupakan gejala psikologis yang menurut Richard Lazarus, psikolog yang banyak melakukan penelitian tentang stres sebagai sebuah hubungan khusus antara seseorang dengan lingkungannya yang dianggap melampaui kemampuan dan membahayakan kebahagiaan dan kepuasannya. Atau singkatnya merupakan gejala yang timbul akibat kesenjangan (gap) antara realita dan idealita, antara keinginan dan kenyataan, antara tantangan dan kemampuan, antara peluang dan potensi.

Hakikatnya stres merupakan gejala harian yang wajar dan setiap orang pasti mengalaminya dan bukan sesuatu yang harus disembunyikan, tetapi ia tak ubahnya seperti tantangan lainnya yang harus dihadapi dalam hidup. Oleh karena itu stres bukan untuk ditakuti melainkan justru kita harus berani mengatasinya dengan pengelolaan dan pengendalian stres dengan sikap dan mental positif yaitu dihadapi dengan kepala tegak (saya tidak takut menghadapinya), percaya diri (saya bisa mengatasinya); optimisme solusi (apa yang harus saya lakukan terhadapnya); pengendalian (saya akan mengendalikannya), penerimaan (stres memang bagian hidup yang alamiah), perencanaan (bagaimana saya akan mengatasinya), dan dengan bantuan pihak lain jika memang diperlukan.

Manajemen stres dengan metode pengembangan karakter efektif dapat dilakukan melalui pengendalian stres secara efektif di antaranya berupa pembebasan diri dari pikiran dengan merubah pola berfikir irasional dengan berfikir rasional dan mengefisienkan sikap mental yang boros atau menguras emosi dan energi. Agar dapat efisien, kita harus berusaha melatih agar sikap dan mental kita bersifat Fleksibel yaitu tidak hanya menggunakan satu sudut pandang saja dalam melihat berbagai kejadian dan peristiwa, Adaptif (terbuka secara selektif), Rasional (gabungan argumentatif antara realisme dan idealisme), Positif (itikad, niat dan tekad kuat dan baik disertai keyakinan) dan berorientasi Solusi (tidak suka meratap dan mengeluh tetapi mencari jalan keluar yang terbaik). Sikap mental yang efisien ini dikenalkan ahli psikologi dalam manajemen kepribadian dengan sikap FARPS.

 

Polisi Indonesia dan Militer Rwanda

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor with tags , on 1 May 2010 by Roganda

Untuk menjalin tali persaudaraan, manajemen stres, dan mengukur kemampuan, hari Jum’at tanggal 30 April 2010 pukul 18:00 waktu Sudan, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia dan Batalion militer Rwanda bermain volli di lapangan bola volli kamp militer Rwanda di Super Camp El Fasher Darfur, Sudan. Suasana pertandingan sangat ramai karena bertepatan pada hari libur, dimenangkan batalion Rwanda. Masing-masing pendukung menyanyikan yel-yel masing-masing hingga menari tarian tradisional di pinggir lapangan. Di samping sebagai jalinan persaudaraan, manajemen stres, dan uji kemampuan, kesempatan itu telah dimanfaatkan juga untuk mendengungkan nama Indonesia, yel-yel Garuda Di Dadaku, dan tari-tarian tradisional. Tidak kalah, batalion Rwanda mengeluarkan alat musik tradisionalnya.

Foto bersama kedua tim  polisi Indonesia dan militer Rwanda

Pertandingan persahabatan tersebut dimenangkan oleh batalion militer Rwanda dengan skor tipis. Namun, bukan menang atau kalah yang penting, tetapi pembinaan fisik, psikologis, dan hubungan baik antara partisipan misi UNAMID khususnya antara Polisi Indonesia dan militer Rwanda  di Sudan yang semakin erat di lapangan. Usai pertandingan dilanjutkan dengan jamuan di ruang makan kamp Rwanda. Pertandingan-pertandingan seperti ini akan rutin diadakan yang melibatkan beberapa negara lain seperti Bangladesh, Nepal, Mesir, Jordan, Rwanda, Gambia, dsb.

Pujian Kepada FPU II GARUDA BHAYANGKARA INDONESIA

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor with tags , on 30 April 2010 by Roganda

Copy paste dari KOMPAS.COM dan ANTARA.CO.ID

http://m.kompas.com/news/read/data/2010.04.27.18452366

http://www.antara.co.id/berita/1272367746/pasukan-polri-di-sudan-dapat-pujian 

http://berita.liputan6.com/politik/201004/273652/Polri.Kawal.Kamp.Pengungsi.di.Darfur

https://transiter.wordpress.com/2010/01/10/fpu-ii-indonesia-mulai-mendulang-prestasi/

 

JAKARTA, KOMPAS.comPasukan perdamaian Polri bernama Forced Police Unit II atau FPU II mendapatkan pujian dari Komisi Kepolisian di Darfur, Sudan, karena menunjukkan kinerja yang baik dan profesionalitas dalam melakukan tugasnya.

“Mereka katakan, FPU Polri terbaik dibanding pasukan dari negara lain yang bertugas di Sudan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Mabes Polri, Komisaris Besar (Pol) Zulkarnain melalui layanan pesan singkat di Jakarta, Selasa (27/4/2010).

Zulkarnain menyatakan, dia berada di Khartoum, Sudan, guna melakukan pengawasan (supervisi) langsung terhadap kondisi dan kinerja FPU Polri II yang bertugas di negara yang terletak di Timur Laut Benua Afrika itu.

Kabid Penum Mabes Polri itu menyebutkan, Komisi Kepolisian di Sudan menjelaskan bahwa kontingen pasukan Polri tercatat sebagai pasukan terbaik dibanding FPU dari 13 negara yang bekerja di bawah bendera PBB itu.

Mantan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya tersebut menuturkan, Polri mengirimkan 152 anggota perdamaian untuk misi perdamaian, dengan rincian di Sudan atau United Nations Mission in Sudan (UNMIS) mencapai 12 perwira menengah, sementara di Darfur atau United Nations African Mission in Dharfur (UNMID) berjumlah 140 personel.

Pemerintah Indonesia melalui Mabes Polri mengirim pasukan perdamaian di bawah bendera PBB (FPU II) yang bertugas di Sudan sejak 16 Oktober 2009 hingga satu tahun masa tugas.

Pasukan itu menggantikan FPU I berjumlah 150 personel yang bertugas sejak 12 Oktober 2008 hingga 19 Oktober 2009, dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai kontingen terbaik yang bertugas di Darfur, Sudan, dari Kepala Kepolisian UNAMID Michael Fryer.

Misi pengamanan Afrika di Darfur sudah berlangsung sejak 1 Januari 2008, melibatkan 19.555 personel militer, 3.772 anggota kepolisian dari negara Afrika, dan 19 FPU dengan jumlah personel 140 orang per FPU. Pengiriman pasukan Polri ini tercantum pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 2008 tertanggal 6 Februari 2008.

El Fasher Faster

Posted in FPU 1A Pengganti, FPU II, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor on 17 April 2010 by Roganda

Ketika pertamakali mendarat di El Fasher, ada pesimisme akan kemampuan El Fasher untuk berkembang. Melihat hamparan pasir di mana-mana disiang hari yang terik, tandus dan satu atau dua pohon terkesan bersusah payah untuk bertahan hidup, sulit menemukan air, anak berusia sekitar 10 tahun dikerumuni lalat yang berdiri di samping burung pemakan bangkai yang lebih besar badannya, serta unta dan keledai yang terlihat berjuang melangkah mengangkut rumput kering dan ranting kayu bakar agar tidak sakit dicambuk. Sungguh menggambarkan sulitnya bertahan hidup.

 

Umar, pelajar SMA El Fasher

Saya melihat pemandangan berbeda pada suatu hari. Pada pagi hari dan sore hari itu, tidak jauh dari kamp pengungsi di Abu Shouk dan Al Salam, saya melihat puluhan pemuda-pemudi pelajar setingkat sekolah menengah, sekolah atas, dan beberapa yang lain adalah mahasiswa perguruan tinggi terlihat membaca dan berusaha menghafal sesuatu dari buku yang ada di tangannya. Membalikkan pesimisme saya menjadi optimisme, kekaguman yang luar biasa terhadap pemuda dan pemudi “anak gurun tandus” atas perjuangan mereka mencapai impian yang bagi orang lain mungkin terlalu berat. Dari segala keterbatasan, mereka terlihat penuh semangat belajar beratap langit, tidak ada meja dan kursi, duduk di tanah pasir yang selalu diterpa “haboob” atau hembusan angin bergulung debu pasir. Mereka sudah terbiasa, perjuangan “melahap” buku tak surut.

 

Tempat Pemungutan Suara

Pada tanggal 11-14 April 2010, telah diselenggarakan pemilihan umum di Sudan untuk memilih presiden, anggota parlemen dan dewan perwakilan tingkat daerah. Hari-hari pemilihan itu telah diperpanjang sampai tanggal 15 April 2010 dengan tingkat partisipasi yang cukup tinggi yaitu 86% sesuai laporan Ketua Komite Partai dan Organisasi Nasional dan Politik Sudan, Mostafa Majdzub Mohammad Abdollah. Apapun hasil pemilu dari perhitungan suara yang dimulai pada tanggal 16 April 2010 menggambarkan kerinduan rakyat Sudan akan stabilitas politik dan terciptanya perdamaian, serta semangat rakyat Sudan untuk maju lebih cepat. Semangat itu ada di mana-mana. Hebat!

 

Penghitungan Hasil Pemungutan Suara

Semangat penduduk El Fasher Darfur, Sudan untuk bangkit dari konflik yang melanda, telah memberi semangat baru bagi PBB dan Uni Afrika bahwa “pesan” damai itu telah diterima dan bekerja. Harapan itu ada dan masa depan yang lebih baik itu telah terlihat, El Fasher faster.

FPU II INDONESIA MULAI MENDULANG PRESTASI

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Polisi, Satuan III/Pelopor on 10 January 2010 by Roganda

Organisasi FPU II Indonesia ibarat mekanisme kerja mesin mobil dan dikendalikan oleh pengemudi. Setiap bagian saling terkait mulai dari bagian utama sampai ke bagian mur terkecil sekalipun. Dimulai dari nol, kini mesin itu telah bergerak dan dikendalikan oleh pengemudi yang handal membawa misi dengan sukses mencapai tujuan bersama. Semua bagian saling bekerjasama dan memberi kontribusi sehingga mobil itu lebih tangguh, stabil, dan melaju lebih kencang.

Dalam triwulan pertama sejak bulan Oktober 2009 sampai dengan Desember 2009, FPU II Indonesia telah mampu melaksanakan tugas sesuai rencana dan harapan pimpinan; baik dari pemerintah Indonesia maupun dari pimpinan Polri, untuk meneruskan dan menjadi lebih baik dalam pelaksanaan misi internasional dari pendahulunya serta sebagai duta bangsa. FPU II Indonesia telah mampu mendapatkan simpati masyarakat lokal dengan keramahan yang merupakan khas budaya Indonesia, mampu mendapatkan kepercayaan dari UNAMID dalam pelaksanaan tugas, kemampuan dan profesionalitas anggota dalam pelaksanaan tugas, mampu meningkatkan hubungan kekeluargaan dan kerjasama yang lebih baik dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk Sudan, dan yang lebih membanggakan lagi adalah kemampuan FPU II Indonesia khususnya mekanik untuk memperbaiki barang-barang inventaris yang rusak menjadi berfungsi kembali hampir 100% dari jumlah yang ada sehingga meningkatkan pembayaran sewa PBB atas barang-barang inventaris tersebut kepada pemerintah Indonesia lebih dari dua kali lipat dan secara otomatis meningkatkan pemasukan kas negara. Prestasi itu telah menarik perhatian Dubes RI untuk Sudan untuk mengetahui lebih rinci.

Prestasi ini juga menjadi lebih membanggakan karena dalam triwulan pertama ini, Indonesia mampu eksis dan bersaing dengan FPU dari negara-negara lain yang telah berpengalaman bergabung dalam misi PBB, memiliki alat pendukung operasional yang cukup lengkap, lebih mudah beradaptasi dengan iklim dan budaya Afrika, dan terlebih lagi kemampuan berbahasa Arab. Hal tersebut untuk sementara ini dengan sendirinya telah mementahkan keraguan beberapa orang terkait persiapan pra penugasan yang cukup singkat di tanah air. Dan, prestasi tersebut telah mampu menambah rasa percaya diri seluruh anggota kontingen bahwa FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia akan mampu lebih baik dari yang terbaik.

JANGKRIK BOSS..!!! & KASUS “INTAN”

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Satuan III/Pelopor with tags on 10 January 2010 by Roganda

(Pengalaman lucu dari Sudan untuk Manajemen Stres)

Ada yang ingat salah satu cuplikan dialog dari film CHIP WARKOP DKI – Dono Kasino Indro? Diceritakan di situ, ketika megejar penjahat, secara tidak sengaja Kasino memergoki sang bos berpacaran di hutan kota. Setiap kali Kasino menyahut “Jangkrik bos…!!!” di depan sang bos, sang bos pasti memberi uang tutup mulut agar Kasino tidak membuka rahasia si bos…  Hahaha…cuplikan yang lucu yang membuat kita tertawa.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan kebosanan, jenuh atau menurunnya kondisi kejiwaan bagi individu pasukan FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia yang bertugas dalam misi internasional-UNAMID, antara lain:

  • Iklim yang ekstrim yaitu dingin sekali dan panas sekali
  • Benturan budaya lokal yang berbeda dengan budaya di tanah air, termasuk perbedaan bahasa
  • Budaya kerja di lingkungan internasional yang berbeda dengan budaya kerja di tanah air atau kegiatan yang rutin dan padat
  • Masalah pribadi berupa masalah yang dihadapainya dalam keluarga atau pacar
  • Selisih paham atau konflik dengan sesama rekan kerja
  • Kondisi keuangan terkait tingginya harga-harga barang
  • Dsb.

Menghadapi itu, anggota FPU II memiliki cara masing-masing untuk mengusir rasa jenuh yang dia hadapi. Ada yang suka memperdalam kehidupan relijiusnya, ada yang suka membaca buku atau “browsing” dan nonton film, ada yang asyik dengan “facebook”, ada yang asyik menulis atau “blogging” dan lain-lain seperti nyanyi karaoke, bermain batu domino, chatting dengan keluarga/pacar/teman/atau bergabung dalam “chatting room”, bertaman, memelihara burung, berolahraga, bermain “Play Station”, atau membuat perabot dari kayu, bahkan ada yang tergolong unik seperti “Adu Jangkrik”.

Adu Jangkrik

Beberapa anggota memelihara jangkrik jantan hasil tangkapan. Ada yang memiliki lima atau lebih dan masing-masing diberi nama. Setelah kembali dari tugas rutin, pemilik jangkrik yang satu akan mendatangi dan menantang pemilik jangkrik yang lain dengan membawa sangkar jangkrik buatan sendiri yang berisi jangkrik-jangkrik jantan “aduan”. “Adu Jangkrik” ini ternyata lucu, seru, dan unik. Caranya adalah, menyediakan wadah sebagai “ring atau arena” seperti kotak, ember kecil, mesting atau sejenisnya. Kemudian dua jangkrik “aduan” itu dilepas ke dalam wadah tadi dan salah satu jangkrik dibuat “marah” dengan mengusap-usap kepala atau bagian ekor jangkrik dengan kuas khusus buatan yang sangat kecil. Setelah salah satu jangkrik marah, dia akan mengira jangkrik yang lain telah mengganggunya lantas mengejar dan mencoba menggigitnya. Jangkrik yang diserang pasti tidak akan terima dan akan memberi perlawanan. Seekor jangkrik dianggap kalah apabila menghindar dari lawan dan jangkrik pemenang akan berbunyi merayakan kemenangannya.

Kasus “Intan”

Sungguh pengalaman pahit yang menimpa teman sebagai korban, tetapi pengalaman lucu yang tidak terlupakan bagi teman-teman sebagai pelaku. Adalah suatu hal yang sering dilakukan untuk mengusir jenuh dengan bergabung dalam “chatting room” yang banyak “cewek”nya. Pada suatu hari, si Marko (bukan nama sebenarnya) “online” dari laptop di kamarnya dan bergabung ke dalam salah satu “chatting room”. Dari kamar sebelah, si Bon (bukan nama sebenarnya) bersama beberapa orang telah berkumpul dan bermufakat usil untuk “online” dan bergabung ke “chatting room” yang sama dengan menyamar sebagai “cewek” bernama Intan. Singkatnya, merekapun saling memperkenalkan diri dan terlibat percakapan “panas” panjang x lebar. Setelah mereka mulai “asyik”, “seru”, dan semakin penasaran, si Marko menanyakan Intan apakah punya “web cam” (kamera video) atau tidak?! Seperti buruan masuk ke dalam perangkap, Intan dengan cepat menjawab “punya!” dan langsung mengaktifkan “web cam”nya. Betapa terkejutnya si Marko melihat gambar Intan yang tidak memakai baju adalah Bon, laki-laki, orang yang dia kenal dan teman sebelah kamarnya!!! Dari kamar sebelah, semua orang tertawa lepas sambil memanggil nama, Intaaann…hahahaha…

FPU II INDONESIA DI DARFUR SUDAN

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Perwira Polri Reguler XXXVI, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor on 13 December 2009 by Roganda

Formed Police Units (FPU) merupakan 125 s.d. 140 personil unit polisi dengan reaksi mobilitas yang benar-benar cepat yang seluruhnya terbentuk dari satu kontingen, menyokong unit sendiri dengan utuh dan memperlengkapi peralatan, tunduk pada hukum sipil dan tata tertib lainnya, mendukung perkembangan kemampuan polisi lokal, dan kemampuan polisi sebagai individu. Perserikatan Bangsa Bangsa untuk pertama kalinya mengirim FPU pada bulan Oktober 1999 ke Cosovo, kemudian di Timor Leste. Operasi tersebut telah merubah komponen polisi di Department Peacekeeping Operations UNDPKOs. Evolusi operasional telah berperan dalam stabilisasi dan pengamanan pemilu di Liberia, Haiti, Pantai Gading, dan R.D. Kongo.

Formed Police Units II Garuda Bhayangkara Indonesia memiliki kemampuan Penanggulangan Huru Hara, Search And Rescue, Penjinakan Bom, Investigasi, Intelijen, Kontra Teroris, Perlindungan VVIP, Penembak Jitu, Komunikasi Elektronik, Mekanik, Memasak dan Kedokteran dan dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi.

Setelah sehari sebelumnya diupacarakan oleh Kapolri, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara El Fasher, Darfur–Sudan pada tanggal 17 Oktober 2009. Dan, secara resmi diterima untuk menggantikan FPU I Garuda Bhayangkara Indonesia yang telah selesai bertugas selama satu tahun dalam operasi hybrida antara PBB dan Uni Afrika yaitu UNAMID (United Nations African Mission In Darfur). FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia yang fokus utamanya adalah mendukung petugas polisi perorangan agar efektif melaksanakan tugas sesuai mandat yang diberikan, akan bertugas hingga Oktober 2010. Selama satu tahun, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia akan membantu melindungi komunitas lemah dari ancaman kekacauan, memimpin patroli dengan mayakinkan, dan mengawal tugas-tugas ke Internally Displaced Persons (IDP’s) Zam Zam atau Abu Shouk dan El Salam dengan sebaik mungkin untuk memelihara kehadiran PBB di kamp IDP. Selain itu, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia juga akan membantu tugas monitoring dan melindungi personil PBB/Uni Afrika dan fasilitas-fasilitasnya.

Kegiatan-Kegiatan FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia

Pembagian Tugas

Sesuai kebutuhan organisasi, dalam satu FPU dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu kelompok staff dan tactical. Staff sebagai pendukung tactical melaksanakan tugas administrasi, operasional, finance, camp security, komunikasi & elektronik, mekanik, juru masak, penghubung, dan kesehatan. Unit tactical akan melaksanakan tugas-tugas taktis seperti patroli, pengawalan, monitoring, perlindungan terhadap aset PBB/AU dan masyarakat, serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada polisi lokal. Pelaksanaan patroli menggunakan kekuatan satuan setingkat peleton dan bergabung dengan Police Advisor, Language Assistance, badan-badan PBB seperti UNICEF, UNHCR, dan sebagainya.

Patroli dan Pengawalan

Patroli gabungan dilaksanakan bersama antara FPU setingkat peleton, Police Advisor, Penerjemah bahasa lokal, dan badan-badan PBB lainnya. Setelah koordinasi dan siap melaksanakan patroli, team akan berangkat menuju Internally Displaced Persons (IDP’s) dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan mengumpulkan informasi dari GoS (Government of Sudan) Army/Police, SLA (Sudan Liberation Army), Umdah (kepala suatu IDP’s) yang menguasai daerah yang akan dilalui atau dikunjungi. Sebelum memasuki IDP’s, informasi dibahas untuk diolah kembali untuk persamaan persepsi di dalam CPC (Community Policing Center) yang terdapat di dalam IDP’s. Setelah itu, team patroli akan memasuki IDP’s untuk mengumpulkan informasi dan mengetahui situasi dan kondisi terakhir dengan melakukan dialog langsung dengan pengungsi. Dalam satu rangkaian patroli, taktikal menggunakan satu atau dua mobil Land Cruiser lapis baja, tiga atau empat mobil patroli double cabin, satu mobil ambulance, dan satu atau dua APC (Armoured Personnels Carrier).

 Convoy

Mempertahankan Kemampuan dengan latihan

Untuk menjaga kebugaran fisik dan membina kemampuan, telah dibuat jadwal rutin olah raga dan latihan kemampuan. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan tugas pokok sesuai mandat. Para pelatih atau instruktur berasal dari taktikal atau staff yang menguasai bidang yang akan dilatihkan.

Promosi Budaya Indonesia kepada masyarakat mancanegara

Pada kesempatan-kesempatan tertentu, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia mempertontonkan budaya tradisional Indonesia seperti tari-tarian, memberikan informasi tentang keindahan nusantara serta tempat-tempat wisata, dan keindahan Bhinneka Tunggal Ika.

FPU II Indonesia bersama Rwanda Army

Bersama Police Advisor dari Rwanda dan Jordan


Bersama Police Advisor di dalam IDP’s

 

Kasus temuan patroli berupa pembakaran sekolah di malam hari

FPU II Indonesia mempertontonkan tarian Kecak di hadapan rekan-rekan dari PBB/Uni Afrika (mancanegara)

Berangkat – Transit – Tiba

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Perwira Polri Reguler XXXVI, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor, Secapa Polri, VVIP on 18 October 2009 by Roganda

Misi yang Menantang dan Bersejarah

bagi Polri, Indonesia, dan Dunia Internasional

Berangkat

FPU II (Formed Police Units) Indonesia secara resmi dilepas keberangkatannya oleh Brigjen Pol. Boy Salamudin (mewakili Deops Kapolri dan Bhayangkari) dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju daerah misi di El Fasher, Darfur–Sudan pada hari Sabtu, 17 Oktober 2009 tepat pukul 19.00 Wib dengan pesawat A 310 yang disewa PBB dari J-ATE Jordan Aviation untuk bergabung dalam misi UNAMID.
Beliau menyampaikan beberapa hal untuk diperhatikan yang berintikan DISIPLIN, yaitu antara lain:
1. Sejak berada di dalam pesawat sewa PBB berlaku dan tunduk pada ketentuan PBB.
2. Setiap anggota adalah duta Polri, bangsa, Negara, dan PBB.
3. Pertahankan prestasi yang telah diraih oleh FPU I Indonesia.
4. Dari Bandara Halim Perdanakusuma berangkat 140 personil, pada bulan yang sama pada tahun berikut di tempat yang sama diharapkan kembali dengan jumlah yang sama.
5. Unsur pimpinan adalah wakil Kapolri di daerah tugas. Oleh karena itu, tetap laksanakan latihan kemampuan, pembinaan, dan jaga profesionalismean dalam tugas.

Bravo Squad

Penerbangan
Setelah beberapa kali mengalami penundaan, akhirnya keberangkatan dapat dipastikan setelah FPU-er memasuki kabin pesawat yang siap membawa FPU II Indonesia ke daerah misi. Di dalam kabin pesawat terggambarkan semangat FPU-er dalam misi luar negeri pertamanya yang sudah siap melanjutkan eksistensi Polri dan Indonesia dalam misi perdamaian PBB di benua Afrika.
Selama penerbangan, cuaca cukup clear sehingga pesawat A 310 yang disewa PBB tersebut cukup nyaman tanpa mengalami gangguan serta crew pesawat Jordan Aviation yang cukup ramah. Hal itu terasa dari beberapa kesempatan crew pesawat mencoba menciptakan suasana akrab dengan mengajak ngobrol para penumpang walaupun terlihat beberapa personil tidak nyambung karena dialek bahasa inggris yang masih asing.

Transit

Penumpang tidak boleh keluar dari pesawat

Transit pertama adalah di Kolombo-Sri Lanka pada pukul 01.13 Wib 18 Oktober 2009. Pesawat di cek kembali dan dipersiapkan untuk terbang kembali 1 jam kemudian. Pada kesempatan tersebut juga terjadi pergantian crew pesawat. Setelah reload bahan makanan termasuk recleaning, pesawat kemudian terbang kembali menuju Aden International Airport-Yaman. Kegiatan penerbangan tersebut selalu ter-update melalui Facebook qaqanda@yahoo.com yang terposting melalui SMS (Short Message Service) dengan tarif Rp. 100,- yang jauh lebih murah apabila mengirim khabar kepada keluarga di Indonesia yaitu Rp. 4000,- ke nomor handphone di Jakarta.

Transit kedua, mendarat pukul 08.00 Wib 18 Oktober 2009 di Aden-Yaman untuk pergantian crew, recleaning, reload makanan, dan pengecekan kesiapan pesawat. Pesawat kembali tinggal landas pada pukul 09.00 Wib menuju El Fasher-Darfur, Sudan.

Tiba di El fasher

Turun dari pesawat di El Fasher Airport-Darfur

Apel penerimaan FPU II di daerah misi

FPU II Indonesia mendarat dengan selamat di Bandara El Fasher atau daerah misi di Darfur, Sudan pada pukul 12.30 Wib 18 Oktober 2009. Turun dari pesawat, para para unsur pimpinan FPU I Indonesia sudah siap menyambut kedatangan seluruh FPU II Indonesia untuk melaksanakan misi UNAMID. Tugaspun segera beralih.

FPU II Siap Melaksanakan Misi PBB Ke Darfur – SUDAN

Posted in Brimob, FPU 1A Pengganti, FPU II, Perwira Polri Reguler XXXVI, Polisi, Polri, Satuan III/Pelopor on 16 October 2009 by Roganda

Oleh Roganda

Setelah melalui tahapan-tahapan persiapan terencana termasuk pembekalan dan latihan komprehensif terkait penugasan Hybrid Operation in Darfur-Sudan (United Nations dan Africa Union – UNAMID), Kapolri melepas keberangkatan 140 personil FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia dan 10 personil Police Advisor Garuda Bhayangkara Indonesia untuk tugas selama 1 tahun dalam upacara yang dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri pada hari Kamis, 15 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB. Upacara tersebut dihadiri juga oleh Yang Mulia Duta Besar Sudan untuk Indonesia Ibrahim Busyra Muhammed Ali, Irwasum Polri, Kakorbrimob Polri dan para pejabat teras Mabes Polri, serta perwakilan dari departemen terkait.

Dalam amanat Kapolri, anggota FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia diharapkan mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya seperti yang telah dilaksanakan oleh FPU I Garuda Bhayangkara Indonesia, secepat mungkin mempelajari kultur setempat, menyadari bahwa penugasan ini adalah bentuk kehormatan dan kepercayaan internasional kepada Indonesia dan setiap individu adalah duta Polri sekaligus duta bangsa dan negara. Kapolri juga berharap agar situasi di Darfur segera membaik sehingga FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia ini akan menjadi pengiriman yang terakhir ke Darfur-Sudan.

keberangkatan2keberangkatan1

DetikNews/Hery Winarno(foto atas); Kompas/Dhoni Setiawan(foto bawah)

Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Ibrahim Busyra Mohammed Ali berterimakasih dan mengapresiasi langkah Indonesia untuk mengirimkan FPU II. “Itu kontingen kedua dari Polri ke Darfur, dalam rangka membina hubungan baik diantara keduanya. Kuncinya adalah untuk melihat stabilitas keamanan di Darfur sekarang,” jelasnya. Ditambahkannya, berkat bantuan dari Polri dalam pasukan PBB, kondisi di Sudan sudah mulai membaik. “Sangat baik, keamanan baik, jalan pemerintahan juga baik. Sekarang sedang ada pembicaraan antara PBB dan pemerintah Sudan,” tutupnya.

FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia akan berangkat menuju daerah misi di El Fasher-Darfur, Sudan dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma-Jakarta, pada hari Sabtu, 17 Oktober 2009 pukul 18.30 WIB dengan maskapai penerbangan Jordan Air yang disewa PBB   untuk mendukung berjalannya Darfur Peace Agreement, sama dengan misi yang telah dilaksanakan oleh FPU I Garuda Bhayangkara Indonesia dengan sangat baik.