Formed Police Units (FPU) merupakan 125 s.d. 140 personil unit polisi dengan reaksi mobilitas yang benar-benar cepat yang seluruhnya terbentuk dari satu kontingen, menyokong unit sendiri dengan utuh dan memperlengkapi peralatan, tunduk pada hukum sipil dan tata tertib lainnya, mendukung perkembangan kemampuan polisi lokal, dan kemampuan polisi sebagai individu. Perserikatan Bangsa Bangsa untuk pertama kalinya mengirim FPU pada bulan Oktober 1999 ke Cosovo, kemudian di Timor Leste. Operasi tersebut telah merubah komponen polisi di Department Peacekeeping Operations UNDPKOs. Evolusi operasional telah berperan dalam stabilisasi dan pengamanan pemilu di Liberia, Haiti, Pantai Gading, dan R.D. Kongo.
Formed Police Units II Garuda Bhayangkara Indonesia memiliki kemampuan Penanggulangan Huru Hara, Search And Rescue, Penjinakan Bom, Investigasi, Intelijen, Kontra Teroris, Perlindungan VVIP, Penembak Jitu, Komunikasi Elektronik, Mekanik, Memasak dan Kedokteran dan dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi.
Setelah sehari sebelumnya diupacarakan oleh Kapolri, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara El Fasher, Darfur–Sudan pada tanggal 17 Oktober 2009. Dan, secara resmi diterima untuk menggantikan FPU I Garuda Bhayangkara Indonesia yang telah selesai bertugas selama satu tahun dalam operasi hybrida antara PBB dan Uni Afrika yaitu UNAMID (United Nations African Mission In Darfur). FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia yang fokus utamanya adalah mendukung petugas polisi perorangan agar efektif melaksanakan tugas sesuai mandat yang diberikan, akan bertugas hingga Oktober 2010. Selama satu tahun, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia akan membantu melindungi komunitas lemah dari ancaman kekacauan, memimpin patroli dengan mayakinkan, dan mengawal tugas-tugas ke Internally Displaced Persons (IDP’s) Zam Zam atau Abu Shouk dan El Salam dengan sebaik mungkin untuk memelihara kehadiran PBB di kamp IDP. Selain itu, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia juga akan membantu tugas monitoring dan melindungi personil PBB/Uni Afrika dan fasilitas-fasilitasnya.
Kegiatan-Kegiatan FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia
Pembagian Tugas
Sesuai kebutuhan organisasi, dalam satu FPU dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu kelompok staff dan tactical. Staff sebagai pendukung tactical melaksanakan tugas administrasi, operasional, finance, camp security, komunikasi & elektronik, mekanik, juru masak, penghubung, dan kesehatan. Unit tactical akan melaksanakan tugas-tugas taktis seperti patroli, pengawalan, monitoring, perlindungan terhadap aset PBB/AU dan masyarakat, serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada polisi lokal. Pelaksanaan patroli menggunakan kekuatan satuan setingkat peleton dan bergabung dengan Police Advisor, Language Assistance, badan-badan PBB seperti UNICEF, UNHCR, dan sebagainya.
Patroli dan Pengawalan
Patroli gabungan dilaksanakan bersama antara FPU setingkat peleton, Police Advisor, Penerjemah bahasa lokal, dan badan-badan PBB lainnya. Setelah koordinasi dan siap melaksanakan patroli, team akan berangkat menuju Internally Displaced Persons (IDP’s) dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan mengumpulkan informasi dari GoS (Government of Sudan) Army/Police, SLA (Sudan Liberation Army), Umdah (kepala suatu IDP’s) yang menguasai daerah yang akan dilalui atau dikunjungi. Sebelum memasuki IDP’s, informasi dibahas untuk diolah kembali untuk persamaan persepsi di dalam CPC (Community Policing Center) yang terdapat di dalam IDP’s. Setelah itu, team patroli akan memasuki IDP’s untuk mengumpulkan informasi dan mengetahui situasi dan kondisi terakhir dengan melakukan dialog langsung dengan pengungsi. Dalam satu rangkaian patroli, taktikal menggunakan satu atau dua mobil Land Cruiser lapis baja, tiga atau empat mobil patroli double cabin, satu mobil ambulance, dan satu atau dua APC (Armoured Personnels Carrier).
Convoy
Mempertahankan Kemampuan dengan latihan
Untuk menjaga kebugaran fisik dan membina kemampuan, telah dibuat jadwal rutin olah raga dan latihan kemampuan. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan tugas pokok sesuai mandat. Para pelatih atau instruktur berasal dari taktikal atau staff yang menguasai bidang yang akan dilatihkan.
Promosi Budaya Indonesia kepada masyarakat mancanegara
Pada kesempatan-kesempatan tertentu, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia mempertontonkan budaya tradisional Indonesia seperti tari-tarian, memberikan informasi tentang keindahan nusantara serta tempat-tempat wisata, dan keindahan Bhinneka Tunggal Ika.
FPU II Indonesia bersama Rwanda Army
Bersama Police Advisor dari Rwanda dan Jordan
Bersama Police Advisor di dalam IDP’s
Kasus temuan patroli berupa pembakaran sekolah di malam hari
FPU II Indonesia mempertontonkan tarian Kecak di hadapan rekan-rekan dari PBB/Uni Afrika (mancanegara)