Dengan pesawat “charter” PBB Boeing 767-200 SILVERJET nomor penerbangan 7654 yang merupakan grup JATE Jordan Aviation, FPU II Indonesia telah meninggalkan daerah misi di Darfur Utara pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 pukul 12.00 Waktu Sudan atau pukul 16.00 WIB. Kontingen terbaik UNAMID periode 2009-2010 FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia yang dipimpin oleh AKBP Drs. Nazludin Zulkifli, telah selesai menjalankan tugas sebagai penjaga perdamaian seperti mandat dalam “Darfur Peace Agreement” selama dua periode atau 12 bulan terhitung mulai tanggal 17 Oktober 2009 dan tiba di tanah air pada tanggal 17 Oktober 2010 pukul 08.00 Wib dengan kekuatan 130 personil dari 140 personil, sedangkan sisanya melaksanakan tugas “rear party” untuk mendampingi FPU III yang baru tiba di daerah misi. Ini merupakan kebanggaan bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia dan pantas dan layak diberi apresiasi sebagai duta bangsa dan oleh karena kemampuan mempertahankan predikat Kontingen Terbaik UNAMID yang telah disandang oleh FPU Indonesia sebelumnya pada periode 2008-2009.
Prosesi kepulangan FPU II diawali dengan do’a setelah apel keberangkatan dari Garuda Camp. Rear party untuk sementara waktu berjaga di camp ketika pasukan FPU II mulai berangkat meningggalkan camp menuju bandara El Fasher dan diangkut dengan bis-bis yang disediakan oleh UNAMID serta truk-truk KRAZ FPU Indonesia yang menagangkut barang-barang bawaan. Tiba di bandara, FPU III sudah turun pesawat dari Jakarta dan seluruh anggota FPU II dan FPU III berjabatan tangan tanda selamat datang dan selamat bertugas sekaligus ucapan selamat tinggal.
Peran vital FPU II Indonesia pada UNAMID dalam mengemban mandat PBB telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional dan diatara bangsa-bangsa kontributor UNAMID lainnya dan akan menjadi langkah awal bagi Indonesia sebagai ”Global Player” sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia setelah PBB begitu terkesan dengan “high performance” pasukan perdamaian dari Indonesia di Darfur Utara, Sudan.